Oleh: Novi Noor (Pemerhati Masalah Umat)
Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan dengan peristiwa pembunuhan satu keluarga yang dilakukan oleh seorang remaja berusia 16 tahun di PPU, Kaltim. Tepatnya di Babulu. Ada 5 orang yang tewas dibunuh pelaku. Sadisnya pelaku juga memperkosa anak pertama korban yang saat itu sudah tewas. [1]
Motif pelaku didasari oleh dendam sehingga gelap mata. Ditambah sebelumnya pelaku meminum minuman beralkohol yang menyebabkan pelaku hilang akal. Nyawa begitu murah dan tak berharga lagi. Nurani dan logika raib entah ke mana. Generasi muda dibayangi berbagai kejahatan sadis di sekelilingnya, baik sebagai pelaku ataupun korban kriminal.
Banyak Faktor
Peristiwa seperti ini atau yang semisalnya tak hanya terjadi satu dua kali, tetapi berulang kali di berbagai tempat. Artinya, ini bukanlah masalah kasuistik yang dapat diselesakan dengan cara pragmatis atau jangka pendek, misalnya dihukum penjara atau dibina sesaat dengan alasan di bawah umur menurut Undang-Undang Anak.
Rusaknya generasi karena banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu satunya miras, narkoba, dan media yg kian bebas. Semua karena berakar dari kerusakan sistem kapitalisme sekuler. Sanksi tidak tegas, di bawah umur menjadi alasan.
Jika kita telisik lagi, generasi ini tumbuh dalam asuhan sistem sekuler kapitalisme yang tidak menjadikan agama sebagai aturan dasar dalam kehidupan. Memisahkan agama dari kehidupan, hidup serba bebas tanpa ada batasan agama. Aturan agama boleh dipilih sesuka hati bagaikan makanan prasmanan yang disajikan disebuah hajatan.
Jadilah generasi saat ini tumbuh menjadi generasi yang lemah iman sehingga tidak memiliki perisai kuat dalam mencegahnya berbuat maksiat. Mudah mengikuti hawa nafsu dan melakukan perbuatan yang keji. Ditambah dengan mudahnya mengakses informasi tanpa filter seperti tontonan yang tidak mendidik, perilaku yang jauh dari Islam, dan konten negatif. Generasi hari ini sangat dekat dengan smartphone yang mudah dan cepat dalam mengakses informasi.
Lemahnya iman menyebabkan generasi terjebak dalam mengikuti hawa nafsu dengan gaya hidup sekuler, liberal, dan hedonis. Bahkan tak jarang melakukan kejahatan dan perbuatan sadis hanya karena terpicu oleh hal-hal sepele.
Sistem Kapitalisme Sumber Masalah Rusaknya Generasi
Sistem sekuler kapitalisme menjadi akar masalah atas apa yang menimpa generasi saat ini. Dengan asas sekulerismenya yang memisahkan agama dari kehidupan, nilai-nilai moral dan agama telah dicabut. Asas ini melahirkan paham liberalisme yang mengagung-agungkan kebebasan, baik kebebasan berakidah, berpendapat, berkepemilikan dan bertingkah laku hingga aturan-aturan agama pun makin dipinggirkan.
Padahal, kekuatan ruhiyah yang lahir dari pemahaman terhadap agama adalah satu-satunya yang mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan. Telah nyata, sistem sekuler kapitalisme adalah sistem yang rusak dan merusak, menggiring manusia pada keburukan dan kenestapaan tanpa pandang bulu. Orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak pun menjadi korbannya.
Butuh Solusi Jitu
Berbeda dengan sistem sekuler kapitalisme, sistem Islam menjadikan akidah Islam sebagai asas, wahyu Allah sebagai pijakannya, serta memiliki aturan yang sangat rinci dan sempurna. Islam telah menetapkan bahwa selamatnya anak dari segala bentuk kejahatan ataupun terlibatnya mereka dalam berbagai kejahatan bukan tanggung jawab keluarganya dan lingkungan masyarakat semata.
Islam menjawab semua itu dengan peran besar tiga pilar. Pertama, ketakwaan individu dalam pendidikan keluarga. Sekolah pertama bagi anak adalah pola didik dan asuh kedua orang tuanya. Wajib bagi setiap keluarga muslim menjadikan akidah Islam sebagai asas dalam mendidik anak. Pendidikan berbasis akidah Islam akan membentuk karakter iman dan ketaatan yang dapat mencegah seseorang berbuat maksiat.
Kedua, kontrol masyarakat melalui amar makruf nahi mungkar. Budaya saling menasihati akan mencegah individu berbuat kerusakan. Masyarakat yang terbiasa beramar makruf nahi mungkar tidak akan memberi kesempatan perbuatan mungkar menyubur.
Ketiga, negara menerapkan sistem Islam kafah di segala aspek kehidupan. Negara menyelenggarakan sistem pendidikan berbasis akidah Islam untuk membentuk generasi berkepribadian Islam.
Ketiga pilar ini hanya akan mampu berfungsi optimal dan berkesinambungan jika aturan Islam diterapkan dalam sebuah negara yang berlandaskan Islam seara menyeluruh. Islam menjadi asas dan sistem yang mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara sehingga akan menjaga generasi dari tindak kejahatan dan kemungkaran. Allahu a’lam bisshowwab
[1] https://www.detik.com/sumbagsel/hukum-dan-kriminal/d-7181214/tragis-remaja-di-kaltim-bunuh-satu-keluarga-perkosa-jasad-anak-korban