PASURUAN – Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, S.I.P memimpin rapat koordinasi penanganan banjir di Kantor BPBD Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Jumat (12/4). Selain memimpin rapat, dilakukan juga pemberian bantuan secara simbolis bagi kedua pemerintah daerah Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuran yang terdampak banjir pada Selasa (8/4) lalu.
Pada kesempatan ini, Fajar mengatakan, meskipun banjir sudah surut tetapi pemerintah daerah tetap harus waspada akan terjadinya potensi bencana yang sama di kemudian hari.
“(Bencana) Hidrometeorologi basah masih berlaku khususnya di sebagian Utara Pulau Jawa baik dari Banten, Jawa Timur, NTB dan NTT. Prediksi BMKG hujan akan terjadi sampai akhir April, sehingga kita unsur pemerintah, pemerintah daerah, pemerintah kota, dan TNI/Polri tetap untuk siap siaga ketika hujan dengan intensitas lebat, karena memungkinkan akan terjadi bencana,” ucap Fajar.
“Terlebih saat ini rangkaian mudik dan balik lebaran 2024, jangan sampai bencana alam menganggu aktivitas masyarakat,” imbuhnya.
Penanganan yang berkelanjutnya perlu terus diupayakan bersama, karena bencana adalah urusan bersama.
“Jka perlu ada perawatan tanggul silakan dirawat, normaliasi sungai biasanya sedimentasi ayo kita keruk, tanpa itu ke depan akan terjadi hal yang sama. Penanganan bencana adalah tugas kita bersama bukan hanya BNPB tapi semuanya, BNPB mengisi celah yang tidak tercover oleh daerah, BNPB akan masuk, itu sebagai bentuk kehadiran pemerintah pusat di daerah,” tutur Fajar.
Untuk mempercepat penanganan darurat bencana banjir di Kota dan Kabupaten Pasuruan, BNPB memberikan bantuan dana operasional senilai 150 juta rupiah untuk masing-masing wilayah dan juga bantuan logistik peralatan berupa 300 paket sembako, 300 paket makanan siap saji, 300 lembar selimut, 300 lembar matras, 100 lembar kasur lipat, satu unit perahu karet plus mesin, dua unit light tower , lima unit pompa alkon, lima unit penjernih air portable, dua set tenda pengungsi, lima set tenda keluarga dan 1.008 botol sabun cair.