(Foto: Istimewa)
Jakarta – Sekretariat DPP BARAJP kedatangan tamu dari 7 orang dari Laos yang merupakan korban scamer online dan satu orang lagi yang masih berada di Kamboja dalam proses pengulangan kita perlu tahu bawa 7 orang ini bahwa korban scamer online dan satu lagi keluarga yang adiknya masih ada di Kamboja hal ini ketujuh korban dijemput tadi pagi Pukul 05.00 WIB di Bandara Soekarno Hatta dan langsung dibawa ke Markas Sekretariat DPP BARAJP di Pulo Gadung – Jakarta Timur. Kamis,(02/05/2024).
(Dokumen: Korban Scamer online dibawa ke markas BARAJP)
Ketua Cyber Army BaraJP Akbar Maulana Husni, SH menyampaikan apresiasi kepada KBRI Laos yang sudah banyak membantu warga Indonesia yang dipekerjakan sebagai scamer yang sangat merugikan warga Indonesia.
“Kita patut apresiasi kepada KBRI Laos agar penerapannya seperti KBRI Laos respon-respon terhadap negara kita yang ada di sana jadi di Laos ini di warga kita dipekerjakan sebagai scamer di biro jodoh yang sangat merugikan dan difokuskan untuk yang ada di Indonesia”. Ungkapnya
“Dalam hal ini kita semua tahu bahwa pemulangan-pemulangan terus terjadi belum ada tindakan yang signifikan yang benar-benar nyata untuk menangani dalam soal ini saya meyakini akan terjadi lagi bahkan bisa saja yang 7 orang ini ada lagi yang akan berangkat karena mereka tertarik dengan rayuan-rayuan rayuan itu”. Tuturnya
Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini membantu warga Indonesia yang bermasalah di luar negeri dengan bekerjasama dengan Tim dan KBRI, tak hanya itu saja BARAJP juga membantu memberikan solusi bankan sampai memulangkan ke tanah air.
“Dengan hadirnya para korban ke BaraJP ini dan BaraJP dapat mencarikan solusi menyampaikan usulan terhadap pemerintah satu usulan yang paling jitu mungkin bisa mencoba karena yang menjadi korban ini yang merupakan keluarga kelas menengah kebawah mungkin ada perjanjian atau kerjasama antar negara ada tabungan maksimal dalam dalam penerbitan Visa yang kedua, terhadap para pelaku yang sampai hari ini belum belum tersentuh hukum sama sekali terkesan semua tindakan itu tindakan tindakan musiman past trending baru diproses kalau nggak tren ada debat antara dari pihak aparat apakah ini diterima atau tidak”. Jelasnya
Saya kira yang paling jitu untuk untuk menyelesaikan persoalan ini paling tidak menekan menekan lebih besar lagi yaitu ada tabungan maksimal penerbitan visa kalau kita lihat penerbitan desa ini kayak biasa aja. Dalam hal pemulangan ketujuh orang ini kami bekerja sama dengan KBRI Laos patut diberikan apresiasi dari aduan anak yang ketujuh orang korban ini menyampaikan bahwa KBRI Laos benar-benar sangat memantau pemulangan dari rute yang paling rumit dari laos ini ada yang menyeberang sungai melewati Thailand lagi dan ini rute yang paling rumit dan hal ini Kita patut apresiasi kerja-kerja atau pelayanan dari KBRI Laos dan wajib KBRI lain mencontoh KBRI Laos.
Ditambahkannya, Kantor ke Imigrasian yang bertanggung jawab atas terhadap warga negara Indonesia yang ada diluar negeri harus bergerak cepat ketika ada masalah yang sangat merugikan.
“Semoga ke depannya menjadi catatan untuk kementerian luar negeri dan kantor ke Imigrasian, Kemenkumham bagaimana untuk warga negara kita yang ada di Laos agar seperti teman kita yang tujuh orang ini dan langkah selanjutnya dari BaraJP terus bergerak membantu saudara kita yang di luar negri”. Tutupnya